Penentuan Low Water Spring Dengan Unting-Unting Dan Aplikasi Tides
Keywords:
Low Water Spring, Tides, Unting-unting, Dasar LautAbstract
Pengukuran kedalaman dasar laut yang merupakan bagian dari pemetaan topografi dasar laut merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan nilai Low Water Spring (LWS). Data LWS kemudian dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti penentuan bobot kapal/barge yang akan bersandar di demaga sesuai dengan ketentuan keselamatan pelayaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kedalaman dasar laut untuk dapat digunakan menentukan LWS di sekitar area tempat kapal bersandar di Dermaga Meulaboh. Pengukuran kedalaman dasar laut dilakukan dengan peralatan sederhana yaitu unting-unting yang dilengkapi dengan alat ukur meteran yang langsung ditenggelamkan ke dasar laut. Ukuran kedalaman dasar laut dilihat langsung berdasarkan pengamatan dengan meteran tersebut. Untuk mendapatkan nilai LWS, diperlukan data selisih LWS (dLWS) dapat diperoleh dari aplikasi TIDES 7th Gear Tide Chart yang merupakan aplikasi berbasis Android . Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai LWS rata-rata tertinggi adalah 5,05 m sedangkan yang terendah adalah 4,18 m untuk titik O s/d X yang berada di depan dermaga tempat kapal bersandar dan untuk titik Y dan Z yang berada sekitar 25 meter di depan dermaga, nilai LWS rata-rata masing-masing adalah 4,95 m dan 5,97 m.
Downloads
References
S. Adiyatno, M. A. Rifa’i, and I. P. Dewi, “Pemetaan Karakteristik Pasang Surut dan Batimetri di Selat Semau Provinsi Nusa Tenggara Timur,” Mar. Coast. Small Isl. J.-J. Ilm. Ilmu Kelaut., vol. 1, no. 1, pp. 44–55, 2017.
D. M. Pambuko, J. Jondri, and R. F. Umbara, “Identifikasi kedalaman laut (bathymetry) berdasarkan warna permukaan laut pada citra satelit menggunakan metode ANFIS,” JMI, vol. 9, no. 2, pp. 167–178, 2013.
S. Sarono and A. Basith, “Uji Kualitas Data Pengukuran Batimetri Singlebeam Echosounder Berdasarkan SNI-7647 Tahun 2010 (Studi Kasus Survei Batimetri Menggunakan Hi-Target HD 370 di Laguna Pantai Glagah, Kulon Progo),” JGISE J. Geospatial Inf. Sci. Eng., vol. 5, no. 1, p. 21, 2022.
P. I. Wahyuningrum, I. Jaya, and D. Simbolon, “Algoritma Untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal Menggunakan Data Landsat-7 ETM+,” Bul. PSP, vol. 17, no. 3, 2008.
M. Arief et al., “Pengembangan Metode Pendugaan Kedalaman Perairan Dangkal Menggunakan Data Satelit Spot-4 Studi Kasus: Teluk Ratai, Kabupaten Pesawaran (Methode Development For Shallow Water Depth Bathymetric Estimation Using Spot-4 Satellite Data, A Case Study: Ratai Bay, Pesawaran District),” J. Penginderaan Jauh Dan Pengolah. Data Citra Digit., vol. 100, no. 1, 2013.
M. Huda, R. Harahap, and R. H. Simbolon, “Analisis Pengukuran Batimetri Dan Pasang Surut Untuk Menentukan Kedalaman Sungai Batang Hari Provinsi Jambi,” J. Tek. Sipil JTSIP, vol. 1, no. 2, pp. 210–216, 2022.
D. Kurniadi, M. Abdani, D. Ramadhani, and E. Juliastuti, “Pengukuran Kedalaman Air dan Deteksi Objek dengan Gelombang Ultrasonik,” J. Otomasi Kontrol Dan Instrumentasi, vol. 10, no. 1, p. 485839, 2018.
C. Syefriana, “Pembuatan alat ukur kedalaman air menggunakan sensor sonar (An instrument to measure the water depth using a sonar sensor),” PILLAR Phys., vol. 13, no. 1, 2020.